Senin, 25 Maret 2013

Renungan Malam



Malam ini begitu indah
Langitnya begitu cerah
terang benderang
terpancarkan sinar bintang

bintang itu… kuperhatikan selalu menampakkan dirinya setiap malam
meskipun kadang ia tak muncul
bukan karena malas atau bosan
hanya karena ia tak ingin menguasai langit sendirian
ia sadar bahwa ia punya saudara
yang juga mempunyai hak menguasai langit malam
ialah mendung

selama ini, tak pernah kulihat mereka berselisih
tak pernah kulihat mereka berseteru
saling mempertahankan ego masing-masing
dan akhirnya muncul dalam waktu yang bersamaan
tak pernah kusaksikan itu…

baru kutahu, alasan keharmonisan mereka
tak lain hanyalah karena kesadaran
mereka sadar bahwa mereka mempunyai sang Pencipta
mereka sadar bahwa hidupnya hanya untuk berserah diri
dan mereka sadar bahwa mereka bertindak hanya untuk sang Penciptanya
karena mereka tahu tanpa ridho-Nya semuanya kan sia-sia

bahkan ketika dulu semua makhluk pernah dikumpulkan
dan Allah mewarkan sebuah amanah besar
yaitu untuk menjadi khalifah di bumi,
mereka semua menolak
karena apa?
Hanya karena mereka tak ingin tersesat dan terlena di dunia
Lantas siapakah yang menerima amanah itu?

Kini, jika engkau tahu, engkaulah penerima amanah itu
Mau tak mau… suka tak suka, amanah itu tlah melekat dalam dirimu wahai anak Adam!
Lalu apa yang akan kau lakukan tuk menjalankan amanah itu?
Apakah dengan diam amanah akan terselesaikan?
Apakah dengan berhura-hura di dunia amanah itu akan tuntas dengan sendirinya?
Tidak!

Semua kembali pada diri kalian masing-masing
Tapi yang jelas amanah itu tlah kalian terima sebelum kalian dilahirkan di bumi
Surat kontrak pun telah tersimpan rapih di atas sana
Takkan ada satupun yang bisa mengubahnya
Atau sekedar menggantikan redaksinya
Tinggal bagaimana nanti kita mempertanggungjawabkan di hadapan-Nya

Wahai manusia!
Bangunlah… ingatlah amanah itu
Mau sampai kapan kau hidup dalam kehampaan?
Tanpa arah dan tujuan yang pasti
Seandainya saja kau tahu tujuan hidupmu
Takkan pernah kau menyia-nyiakan hidupmu barang sedetik pun

Betapapun kau diliputi banyak nafsu
Takkan menjadi keringanan bagimu tuk menjadi khalifah di bumi ini
Kau tak pernah tahu kapan masa kontrakmu diakhiri
Dan kau takkan pernah tahu kapan kau harus berpisah dengan orang-orang yang kau kasihi
Karena kita takkan pernah tahu sampai kapan umur kita bertahan di dunia ini

Wahai manusia!
Bangkitlah… raih kesempatan itu
Selagi kau masih bisa
Selagi kau mampu
Sekotor dirimu kini
Percayalah, Tuhanmu maha Pengampun
Ia bahkan mengetahui isi hati dan pikiranmu
Takkap pernah bisa kau mengelabuhinya