Kamis, 18 Oktober 2012

Menjadi Ketua KPK, Bukan Jabatan Melainkan Sikap


            Korupsi di negeri ini memang sudah merajai kultur dalam birokrasi pemerintahannya, mulai dari masa kerajaan hingga sekarang. Yang menjadi pertanyaan adalah siapakah yang pertama kali membawakan tradisi buruk ini dan menanamkannya pada kaum birokrat hingga saat ini Indonesia merupakan negara terkorup nomor 5 di dunia? Nampaknya terlalu naïf ketika kita hanya mempertanyakan siapa pembawanya. Yang wajib kita pertanyakan sekarang adalah bagaimana cara yang paling efektif untuk memberantas korupsi tersebut hingga ke akar – akarnya? Alhamdulillah, sekarang ada lembaga independen negara yang bertugas khusus untuk itu, KPK – Komisi Pemberantasan Korupsi.
            Lembaga independen yang terbentuk pada tahun 2003 lalu inilah yang akan mengangkat bangsa ini dari lembah korupsi dan membersihkannya hingga tak ada lagi bekas noda korupsi pada tubuhnya. Inilah tugas KPK, pemberantasan korupsi tiada henti.     Andai saja saya menjadi Ketua KPK, pemberantasan korupsi akan saya lakukan dengan cara saya, cara seorang pemuda. Saya tergugah dengan banyaknya tagline kepemudaan yang menyebutkan bahwa pemuda adalah generasi penerus bangsa, pemuda merupakan pilar kebangkitan bangsa dan lain sebagainya. Lantas dengan cara apa pemuda mampu memenuhi tanggung jawabnya seperti yang tercantum dalam tagline – tagline tersebut? Tentunya kita tidak menginginkan jika tagline tersebut hanyalah tagline kosong tanpa ada fakta yang mendukungnya. Inilah salah satu cara yang akan saya lakukan sebagai pemuda untuk memenuhi tagline tersebut, menjadi ketua KPK, jika diberi kesempatan oleh Allah swt. Dengan tagline baru, “Saatnya Pemuda yang Berjuang dalam KPK, Pemberantasan Korupsi Hingga ke Akarnya”.
            Saya sadar bahwa memberantas korupsi tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, saya akan memulainya dari diri sendiri. Tancapkan dalam – dalam nilai integritas ke dalam prinsip hidup anda. Seperti yang telah dijelaskan oleh Andrian Gostik & Dana Telford bahwa Integritas adalah konsistensi antara tindakan dan nilai. Kemudian dijabarkan kedalam 10 karakteristik yang menggambarkan nilai integritas tersebut, Ke 10 Karakteristik Integritas itu :
a)      Anda menyadari bahwa hal-hal kecil itu penting.
Hal sekecil apapun jika itu merupakan sebuah kesalahan maka akan tetap berdampak, cepat atau lambat. Misalnya membuang sampah bukan pada tempatnya, memang jika kita melihatnya sesaat setelah kita membuang sampah tersebut belum muncul dampak yang berarti, tapi setelah semua orang melakukan hal yang sama dapat dipastikan bahwa kerusakan besar akan segera terjadi. Bayangkan ketika tidak ada satu orang pun yang menyadari hal itu, bumi ini pasti sudah mengalami kerusakan hebat, dan kita tidak bisa menuntut orang lain untuk membuang sampah pada tempatnya jika kita sendiri tidak melakukan hal itu. Right?
b)      Anda menemukan yang benar (saat orang lain hanya melihat warna abu-abu).
Ketika semua orang masih mempertanyakan sebuah kebenaran, maka yakinlah bahwa hal itu adalah benar. Karena keraguan tersebut terkadang muncul dari nafsu pribadi yang memberikan efek abu-abu daam penglihatan kita.
c)      Anda bertanggung jawab.
Semua yang kita lakukan pasti akan mengakibatkan dampak yang positif maupun negatif, sejauh mana kita dapat menentukan pilihan tersebut sesuai kadar mudhorotnya atau sisi negatifnya. Apapun yang kemudian terjadi berikutnya adalah konsekensi dari apa yang  telah kita kerjakan sebelumnya. Jika bukan kita yang mempertanggungjawabkannya lantas siapa lagi?
d)     Anda menciptakan budaya kepercayaan.
Kepercayaan tidak akan diberikan orang untuk kedua kalinya. Ketika kita pernah merusak kepercayaan orang maka akan sulit orang tersebut kembali mempercayai kita. So, jaga baik – baik kepercayaan yang telah orang berikan pada anda.
e)      Anda menepati janji.
Hal ini juga masih berkaitan dengan dengan kepercayaan, karena ketika sekali saja kita tidak menepati janji yang telah kita buat sendiri maka orang lain akan sulit untuk mempercayai kita lagi.
f)       Anda peduli terhadap kebaikan yang lebih besar.
Apapun yang terjadi dalam diri kita, tetap yakinlah bahwa yang harus kita bela adalah sebuah kebaikan yang lebih besar. Bukan hanya menuruti ego atau emosi yang terkadang dapat mengeruhkan pikiran, sehingga sulit membedakan antara baik dan buruk. Bersikaplah bijak!
g)      Anda jujur namun rendah hati.
Banyak orang yang mengatakan bahwa jujur ajur, namun apakah pernah kita memikirkan akibat jika kita tidak jujur dalam sesuatu hal? Besar ataupun kecil dampaknya, sekali ketidakjujuran itulah yang akan menyeret ketidakjujuran selanjutnya yang kemudian menjadi efek snowball bagi diri kita sendiri.
h)      Anda bertindak bagaikan tengah diawasi.
Ibarat jika kita sedang ujian kenaikan kelas yang di dalamnya terdapat pengawas, maka kita akan berhati – hati dalam bertindak dan tidak akan berani melakukan kecurangan – kecurangan karena kita takut ketahuan oleh pengawas. Sedangkan di kehidupan dunia ini pengawas kita adalah Tuhan kita. Cobalah merasakan keberadaan Tuhan di dalam kehidupan kita niscaya kita akan lebih berhati – hati dalam bertindak.
i)        Anda mempekerjakan integritas.
Pekerjakanlah integritas dalam diri anda, biasakanlah dan biarkanlah nilai – nilai integritas tersebut menjadi sebuah kebiasaan dalam kehidupan anda.
j)        Anda konsisten.
Segala perilaku baik yang kita lakukan akan terlihat tak berarti jika kita hanya melakukannya sekali dua kali saja. Karena orang lain mungkin akan berprasangka buruk atas kebaikan kita yang tiba – tiba kemudian mendadak berubah memburuk. Butuh konsistensi dalam menjaga integritas ini, apalagi jika kita ingin mengajak orang lain untuk menerapkan nilai – nilai integritas seperti yang telah kita pahami.

Kesepuluh nilai integritas itu akan dengan lebih mudah ditanamkan pada pemuda yang masih mempunyai semangat membara untuk membangun negeri. Meskipun tidak menafikkan bahwa orang tua pun juga banyak yang menjunjung tinggi nilai integritas itu. Jika saat ini negara sedang bobrok, maka yang utama untuk dijaga adalah pemudanya. Karena pemuda yang berintegritas tinggi itulah yang akan membenahi kebobrokan negeri yang sudah carut marut ini. Bahkan pemuda berintegritaslah yang akan mampu memberantas korupsi di negeri ini.
Untuk para koruptor yang telah khilaf menalap uang rakyat, KPK mempunyai kewenangan untuk bertindak tegas memberantas korupsi. Sekali lagi, penanaman nilai integritas bagi para pejabat KPK juga sangat penting. Karena dengan integritas KPK, pemberantasan korupsi akan lebih mudah dijalankan, mengatakan yang haq adalah nyata – nyata haq dan yang bathil adalah nyata – nyata bathil. Semoga KPK mampu menjadi titik terang dalam kecarut – marutan negeri ini.

4 komentar:

  1. Mantap banget opininya,,,,Semoga Indonesia jaya dngan hilangnya para koruptor,,,,semangat bersama untuk membangun bangsa kita,,,salam dari kami www.ayobai.com/Samsu

    BalasHapus
  2. dengan asa yang kuat kita indonesia mampu merubah negeri ini dengan harapan yang baik.. ayo bangkit indonesia.. www.ayobai.com

    BalasHapus
  3. Buat semuanya..... makasih komentarnya :-)
    Salam kenal juga....
    Mari kita buktikan bersama bahwa kita para pemuda mampu mewujudkan harapan bangsa

    Allahu Akbar!!

    BalasHapus